PENYAKIT SISTEM REPRODUKSI
1.AIDS-HIV
Apa itu HIV?
- HIV singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.
- Yaitu virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia.
Apa itu AIDS?
- AIDS singkatan dari Acquired Immuno Deficiency Syndroms.
- Yaitu sekumpulan gejala yang timbul sebagai akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh karena terinfeksi virus HIV.
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut
akibat infeksi oleh
bakteri,
virus,
fungi dan
parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan tubuh yang dirusak HIV.
Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS.
[7] HIV memengaruhi hampir semua
organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita kanker seperti
sarkoma Kaposi,
kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut
limfoma.
“Perlu diingat! Belum ada obat pembunuh HIV, yang ada hanya obat
yang membatasi perkembangbiakan virusnya (ARV: Anti Retro Viral)”
Cara Pencegahan HIV AIDS :
- Pencegahan penularan melalui hubungan seksual. Pastikan untuk tidak berhubungan seks dengan orang yang terinveksi virus HIV. Berganti-ganti pasangan seksual sangat beresiko tinggi mudah tertular virus HIV.
- Pencegahan penularan melalui transfusi darah. Pastikan bahwa darah yang akan di transfusi steril dari kontaminasi virus HIV.
- Pencegahan penularan melalui kehamilan. Ibu yang terinveksi HIV sebaiknya tidak hamil.
- Pencegahan penularan melalui penyalah gunaan obat. Penyalah gunaan narkoba dengan jarum suntik sangat mudah sekali menularkan virus HIV.
- Pencegahan penularan melalui alat tidak steril. Setiap alat yang di gunakan untuk orang banyak yang beresiko membawa virus HIV harus disterilkan terlebih dahulu dengan menggunakan lisol, detol, atau alkohol.
- Pencegahan penularan melalui pola
hidup sehat. Orang-orang yang memiliki kebiasaan seks bebas, bertato,
pemakaian narkoba dengan jarum termasuk mereka yang beresiko tinggi
terkena AIDS. Untuk itu perlu mengubah kebiasaan untuk hidup lebih sehat
dan aman.
- Pencegahan penularan melalui pernikahan. Pernikahan dengan orang-orang yang memiliki riwayat pekerjaan atau kebiasaan hidup beresiko tinggi tertular HIV sebaiknya dilakukan tes HIV AIDS.
Sumber: http://kisara.or.id/kesehatan-reproduksi/apa-itu-hiv-aids.html
http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
http://bryanfrandika.com/cara-pencegahan-hiv-aids.html
2.GONOREA (KENCING NANAH)
Kencing nanah atau
gonore (bahasa Inggris:
gonorrhea atau
gonorrhoea)
adalah
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam
uretra, leher rahim,
rektum,
tenggorokan, dan bagian putih mata (
konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. P
ada wanita,
gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di
dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan
reproduksi.
Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang lapisan
epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan), bila tidak di
obati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam.
[1]
Biasanya membentuk koloni di daerah
mukosa,
orofaring, dan
anogenital.
[2]
P
ada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak p
ada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari
penis. Sedangkan p
ada wanita,
gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi.
Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau
bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan
hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat
ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti
desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari
vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim,
rahim, saluran telur, indung telur,
uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan
seksual.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Gonorhea
3. SIFILIS
Penularan
biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan
kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam
uterus).
Pencegahan
1. Tidak melakukan seks bebas, praktikan seks monogami dengan aman bersama pasangan
2. Memakai kondom mengurangi risiko terinfeksi sifilis.
3. Setiap ibu hamil harus di tes sifilis, agar bila terinfeksi dapat diterapi sesegera mungkin, dan tidak menginfeksi bayinya.
4. Hindari kontak dengan jaringan yang terpapar langsung atau dengan cairan tubuh.
[5]
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sifilis
4.HERPES GENITAL
Genital herpes hanya dapat ditularkan langsung melalui kontak
seksual,
termasuk ke-genital-genital, mulut-ke-genital, atau kontak dengan
partner yang terinfeksi. Sesekali, kontak oral-genital herpes mulut
dapat menyebar ke alat kelamin (dan sebaliknya). Individu dengan herpes
aktif atau luka di sekitar mulut mereka atau di alat kelamin mereka
hanya terlibat dalam
seks, melalui vagina atau anus.
Gejala: Genital herpes biasanya menyebabkan sakit, benjolan pada kulit,
mucous membranes (misalnya mulut atau bibir), atau alat kelamin. Lokasi
ini tergantung pada tempat kontak dilakukan pada saat transmisi.
Menyembuhkan luka-crust dengan pembentukan berkeropeng, yang menunjukan
dari herpes. Banyak orang dengan penyakit berulang sakit di daerah
infeksi bahkan sebelum blisters atau ulcers dapat dilihat. Sakit ini
disebabkan oleh iritasi dan peradangan pada saraf yang mengarah ke
daerah kulit yang terkena. Ini adalah tanda bahwa penyakit untuk
memulai. Seseorang pada saat ini sangat menular, meskipun kulit masih
tampak normal
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Genital_herpes